Tugas Besar
KONTROL SUN TRACKER
1. Mengetahui fungsi komponen yang digunakan.
2. Mengetahui prinsip kerja LM35.
3. Mengetahui prinsip kerja sensor cahaya (LDR)
4. Mengetahui prinsip kerja sensor hujan
5. Mengetahui prinsip kerja touch sensor
6. Mengetahui prinsip kerja PIR sensor
7. Mengetahui prinsip kerja UV sensor
8. Membuat rangkaian aplikasi "Sun Tracker" pada aplikasi Proteus
A. Bahan
- Grounding
- Dioda
- Resistor
- Baterai
- Transistor NPN
- Relay
- Motor DC
- Op-amp
- LED
- Touch Sensor
- Buzzer
- Potensiometer
- Power Supply
- Sensor LDR
Konsumsi Arus Maksimum : 100 mW
Tingkatan Resistansi / Tahanan : 10 Ohm hingga 100k Ohm
Puncak Spektral : 540 nm (ukuran gelombang cahaya)
Waktu Respon Sensor : 20ms – 30 ms
Suhu Operasi : -30o Celcius – 70o Celcius
- Logicstate
- Rain sensor
- Op Amp - LM741
- PIR sensor
2. Pengatur sensitivitas, sebagai pengatur tingkat sensitivitas sensor PIR.
3. Regulator 3V DC, sebagai penstabil tegangan menjadi 3V DC.
4. Dioda pengaman, berguna untuk mengamankan sensor jika terjadi salah pengkabelan VCC dengan GND.
5. DC power, berfungsi sebagai input tegangan dengan range (3 – 12)V DC.
6. Output digital, berfungsi sebagai output digital sensor.
7. Ground, dihubungkan dengan GND.
8. BISS0001, sebagai IC sensor PIR.
9. Pengatur jumper, digunakan untuk mengatur output dari pin digital.
- Sensor suhu
- Multimeter
Tiga pin LM35 menujukan fungsi masing-masing pin diantaranya, pin 1 berfungsi sebagai sumber tegangan kerja dari LM35, pin 2 atau tengah digunakan sebagai tegangan keluaran atau Vout dengan jangkauan kerja dari 0 Volt sampai dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi sensor LM35 yang dapat digunakan antara 4 Volt sampai 30 Volt.
- Resolusi Sensor 10 mVolt/ ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
- Keakurasi kalibrasi 0,5 ºC pada suhu 25 ºC .
- Jangkauan maksimal operasi suhu -55 ºC sampai +150 ºC.
- Tegangan kerja 4v sampai 30 volt.
- Konsumsi arus rendah kurang dari 60 µA.
- Faktor pemanasan diri yang rendah (low-heating) kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
- Impedansi keluaran yang rendah 0,1 W untuk beban 1 mA.
- Toleransi ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC
khusus digunakan, atau konveter putar digunakan untuk mengubah daya komersial 50 atau 60 Hz menjadi 25 Hz atau 16 Frekuensi 2 ⁄ 3 Hz digunakan untuk motor traksi AC. Sistem AC memungkinkan distribusi daya yang efisien di sepanjang jalur rel, dan juga memungkinkan kontrol kecepatan dengan switchgear pada kendaraan.
Dalam instalasi penangkal petir, system grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik yang besar langsung ke bumi. meski sifatnya sama, namun pemasangan kabel grounding untuk instalasi rumah dan grounding untuk pernangkal petir pemasangannya harus terpisah.
Sebagai proteksi peralatan elektronik atau instrumentasi sehingga dapat mencegah kerusakan akibat adanya bocor tegangan.
Grounding di dunia eletronika berfungsi untuk menetralisir cacat (noise) yang disebabkan baik oleh daya yang kurang baik, ataupun kualitas komponen yang tidak standar.
Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
1. Electromagnet (Coil)
2. Armature
3. Switch Contact Point (Saklar)
4. Spring
Karena Relay merupakan salah satu jenis dari Saklar, maka istilah Pole dan Throw yang dipakai dalam Saklar juga berlaku pada Relay. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai Istilah Pole and Throw :
- Pole : Banyaknya Kontak (Contact) yang dimiliki oleh sebuah relay
- Throw : Banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Kontak (Contact)
- 1. Single Pole Single Throw (SPST) : Relay golongan ini memiliki 4 Terminal, 2 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
- 2. Single Pole Double Throw (SPDT) : Relay golongan ini memiliki 5 Terminal, 3 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
- 3. Double Pole Single Throw (DPST) : Relay golongan ini memiliki 6 Terminal, diantaranya 4 Terminal yang terdiri dari 2 Pasang Terminal Saklar sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil. Relay DPST dapat dijadikan 2 Saklar yang dikendalikan oleh 1 Coil.
- 4. Double Pole Double Throw (DPDT) : Relay golongan ini memiliki Terminal sebanyak 8 Terminal, diantaranya 6 Terminal yang merupakan 2 pasang Relay SPDT yang dikendalikan oleh 1 (single) Coil. Sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil.
- Atur posisi skala selektor Multimeter pada posisi Ohm
- Hubungkan Probe Merah dan Probe Hitam Multimeter pada kedua kaki LDR (tidak ada polaritas)
- Berikan cahaya terang pada LDR
- Baca nilai resistansi pada Display Multimeter. Nilai Resistansi LDR pada kondisi terang akan berkisar sekitar 500 Ohm.
- Atur posisi skala selektor Multimeter pada posisi Ohm
- Hubungkan Probe Merah dan Probe Hitam Multimeter pada kedua kaki LDR (tidak ada polaritas)
- Tutup bagian permukaan LDR atau pastikan LDR tidak mendapatkan cahaya
- Baca nilai resistansi pada Display Multimeter. Nilai Resistansi LDR di kondisi gelap akan berkisar sekitar 200 KOhm.
- Hasil Pengukuran akan berubah tergantung pada tingkat intesitas cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri.
- Satuan terang cahaya atau Iluminasi (Illumination) adalah lux
Catatan :
Op-Amp memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:
a. Penguat tegangan tak berhingga (AV = ∼)
b. Impedansi input tak berhingga (rin = ∼)
c. Impedansi output nol (ro = 0) d. Bandwidth tak berhingga (BW = ∼)
d. Tegangan offset nol pada tegangan input (Eo = 0 untuk Ein = 0)
1.VCC: 5V DC
2.GND: ground
3.DO: high/low output
4.AO: analog output
- Adoptshigh quality of RF-04 double sidedmaterial.
- Area:5cm x 4cm nickel plateon side,
- Anti-oxidation,anti-conductivity, with long use time;
- Comparator output signal clean waveform is good, driving ability, over 15mA;
- Potentiometer adjust the sensitivity;
- Working voltage 5V;
- Output format: Digital switching output (0 and 1) and analog voltage output AO;
- With bolt holes for easy installation;
- Small board PCB size: 3.2cm x 1.4cm;
- Usesa wide voltage LM393 comparator
Seperti namanya, sensor sentuh atau touch sensor adalah sensor elektronik yang bisa mendekeksi sentuhan.
Sensor sentuh ini beroperasi sebagai sakelar apabila disentuh, seperti sakelar pada lampu, layar sentuh ponsel dan lain sebagainya. Sensor sentuh ini dikenal juga sebagai Sensor Taktil (Tactile Sensor).
Seiring dengan berkembangnya zaman dan juga teknologi, sensor sentuh ini semakin banyak digunakan dan sudah menggeser peranan sakelar mekanik pada perangkat-perangkat elektronik.
Seperti namanya, sensor sentuh atau touch sensor adalah sensor elektronik yang bisa mendekeksi sentuhan.
Sensor sentuh ini beroperasi sebagai sakelar apabila disentuh, seperti sakelar pada lampu, layar sentuh ponsel dan lain sebagainya. Sensor sentuh ini dikenal juga sebagai Sensor Taktil (Tactile Sensor).
Seiring dengan berkembangnya zaman dan juga teknologi, sensor sentuh ini semakin banyak digunakan dan sudah menggeser peranan sakelar mekanik pada perangkat-perangkat elektronik.
Jenis-Jenis Sensor Sentuh
Berdasarkan fungsinya sensor sentuh dapat dibagi menjadi 4 yaitu sensor kapasitif, sensor resistif, multi touch dan surface acoustic wave.
Nah untuk itu simak pembahasannya mengenai keempat jenis sensor sentuh tersebut dibawah ini.
Berdasarkan fungsinya sensor sentuh dapat dibagi menjadi 4 yaitu sensor kapasitif, sensor resistif, multi touch dan surface acoustic wave.
Nah untuk itu simak pembahasannya mengenai keempat jenis sensor sentuh tersebut dibawah ini.
1. Sensor Kapasitif
Sensor kapasitif adalah sensor sentuh yang sangat populer saat ini, hal ini dikarenakan sensor kapasitif lebih kuat, tahan lama serta mudah digunakan dan harganya pun yang relatif lebih murah dari sensor resistif.
Smartphone saat ini sudah banyak yang menggunakan teknologi ini karena juga menghasilkan respon yang lebih akurat.
Berbeda dengan sensor resistif yang menggunakan tekanan tertentu untuk merasakan perubahan pada permukaan layar.
Sensor kapasitif ini memanfaatkan sifat konduktif alami pada tubuh manusia untuk mendeteksi perubahan layar sentuhnya.
Layar sentuh sensor kapasitif ini terbuat dari bahan konduktif biasanya Indium Tin Oxide (ITO) yang dilapisi oleh kaca tipis dan hanya bisa disentuh oleh jari manusia atau stylus khusus atau sarung khusus yang mempunyai sifat konduktif.
Pada saat jari menyentuh layar, akan terjadi perubahan medan listrik pada layar sentuh tersebut dan lalu direspon oleh processor untuk membaca pergerakan jari tangan tersebut.
Jadi perlu diperhatikan bahwa sentuhan kita tidak akan direspon oleh layar sensor kapasitif apabila menggunakan bahan non-konduktif sebagai pelantara jari tangan dan layar sentuh tersebut.
Sensor kapasitif adalah sensor sentuh yang sangat populer saat ini, hal ini dikarenakan sensor kapasitif lebih kuat, tahan lama serta mudah digunakan dan harganya pun yang relatif lebih murah dari sensor resistif.
Smartphone saat ini sudah banyak yang menggunakan teknologi ini karena juga menghasilkan respon yang lebih akurat.
Berbeda dengan sensor resistif yang menggunakan tekanan tertentu untuk merasakan perubahan pada permukaan layar.
Sensor kapasitif ini memanfaatkan sifat konduktif alami pada tubuh manusia untuk mendeteksi perubahan layar sentuhnya.
Layar sentuh sensor kapasitif ini terbuat dari bahan konduktif biasanya Indium Tin Oxide (ITO) yang dilapisi oleh kaca tipis dan hanya bisa disentuh oleh jari manusia atau stylus khusus atau sarung khusus yang mempunyai sifat konduktif.
Pada saat jari menyentuh layar, akan terjadi perubahan medan listrik pada layar sentuh tersebut dan lalu direspon oleh processor untuk membaca pergerakan jari tangan tersebut.
Jadi perlu diperhatikan bahwa sentuhan kita tidak akan direspon oleh layar sensor kapasitif apabila menggunakan bahan non-konduktif sebagai pelantara jari tangan dan layar sentuh tersebut.
2. Sensor Resistif
Sensor sentuh resistif ini tidak tergantung pada sifat listrik yang terjadi pada konduktivitas pelat logam. Sensor resistif bekerja dengan mengukur tekanan yang diberikan pada permukaannya.
Karena tidak perlu mengukur perbedaan kapasitansi, sensor sentuh resistif ini bisa beroperasi pada bahan non-konduktif seperti pena, stylus atau jari di dalam sarung tangan.
Sensor sentuh ini terdiri dari dua lapisan konduktif yang dipisahkan oleh jarak atau cela yang sangat kecil.
Dua lapisan konduktif (lapisan atas dan lapisan bawah) ini umumnya terbuat dari sebuah film.
Film-film pada umumnya dilapisi oleh Indium Tin Oxide yang merupakan konduktor listrik yang baik dan transparan.
Cara kerjanya hampir sama dengan sebuah sakelar, pada saat film lapisan atas mendapatkan tekanan tertentu baik dengan jari ataupun stylus, maka film lapisan atas akan bersentuhan dengan film lapisan bawah.
Sehingga menimbulkan aliran listrik pada titik koordinat tertentu layar tersebut serta memberikan signal ke prosesor untuk melakukan proses selanjutnya.
Grafik respon sensor sentuh
M.Sensor PIRSensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar. Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan berbasis PIR. Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor. Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu :
Sensor pir adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor pir ini bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar Spesifikasi:
- Vin : dc 5v 9v.
- Radius : 180 derajat.
- Jarak deteksi : 5 7 meter.
- Output : digital ttl.
- Memiliki setting sensitivitas.
- Memiliki setting time delay.
- Dimensi : 3,2 cm x 2,4 cm x 2,3 cm.
- Berat : 10 gr.
Grafik Respons Sensor PIR
N.Sensor UVSensor yang mendeteksi adanya cahaya terang dan gelap.PinoutSpesifikasiGrafik Respon Sensor O.Transistor Yang Di Gunakan
Sensor sentuh resistif ini tidak tergantung pada sifat listrik yang terjadi pada konduktivitas pelat logam. Sensor resistif bekerja dengan mengukur tekanan yang diberikan pada permukaannya.
Karena tidak perlu mengukur perbedaan kapasitansi, sensor sentuh resistif ini bisa beroperasi pada bahan non-konduktif seperti pena, stylus atau jari di dalam sarung tangan.
Sensor sentuh ini terdiri dari dua lapisan konduktif yang dipisahkan oleh jarak atau cela yang sangat kecil.
Dua lapisan konduktif (lapisan atas dan lapisan bawah) ini umumnya terbuat dari sebuah film.
Film-film pada umumnya dilapisi oleh Indium Tin Oxide yang merupakan konduktor listrik yang baik dan transparan.
Cara kerjanya hampir sama dengan sebuah sakelar, pada saat film lapisan atas mendapatkan tekanan tertentu baik dengan jari ataupun stylus, maka film lapisan atas akan bersentuhan dengan film lapisan bawah.
Sehingga menimbulkan aliran listrik pada titik koordinat tertentu layar tersebut serta memberikan signal ke prosesor untuk melakukan proses selanjutnya.
Grafik respon sensor sentuh
Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar. Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan berbasis PIR. Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor. Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu :
Spesifikasi:
- Vin : dc 5v 9v.
- Radius : 180 derajat.
- Jarak deteksi : 5 7 meter.
- Output : digital ttl.
- Memiliki setting sensitivitas.
- Memiliki setting time delay.
- Dimensi : 3,2 cm x 2,4 cm x 2,3 cm.
- Berat : 10 gr.
Prinsip KerjaA. Sensor UV Sensor UV berfungsi untuk dimana nantinya jika di sekitar panel surya terdeteksi gelap maka lampu akan otomatis bercahaya dan sebaliknya jika di sekitar panel surya terdeteksi terang maka lampu otomatis mati dari sensor cahaya ini hanya digunakan ketika menjelang malam.Saat Sensor UV tidak mendeteksi cahaya lagi pada malam hari, maka lampu hidup menerangi panel surya dan motor akan on. Sensor Ultraviolet mendeteksi pencahayaan yang terang sehingga tegangan yang terdeteksi mencapai nilai +0.07V. Tegangan akan diumpankan ke kaki non inverting Op Amp. Disini digunakan Detektor Non Inverting. Rumus Vout = (V1-V2) x Aol. Dimana V1 adalah tegangan di kaki non inverting dan V2 adalah tegangan di kaki inverting. Jadi di dapatkan (0.07 - 0.06) * 200.000 = 2000 dimana hasilnya bernilai + dan nilai tegangan output akan mendekati nilai Vsat+.
Disini jika nilai tegangan outputnya adalah +3.95V yang lalu diumpankan ke R10 dan diumpankan ke kaki base transistor.
Vbe yang terdeteksi sebesar +0.79V sehingga transistor on karena Vbe telah melebihi +0.6V.
Akibat dari transistor on adalah, arus dari power +5V akan mengalir ke relay dan terus ke kaki kolektor dan menuju kaki emitor lalu ke ground.Ketika malam hari hambatan yang ada pada sensor UV sangat tinggi sehingga tidak terjadi arus yang mengakibatkan relay switch ke kiri dan lampu hidup.
Sebaliknya jika sensor tidak mendeteksi cahaya atau tegangan yang dihasilkan kecil dari 0.79V maka tegangan di kaki non inverting lebih kecil dari kaki inverting, sehingga nilai outputnya akan mendekati tegangan Vsat- yaitu sebesar -3,96V dan transistor tidak akan on sehingga switch pada relay tidak berpindah sehingga lampu tidak hidup.
B. Sensor Suhu
LM35 terhubung ke rangkaian komparator di mana tegangan referensi pada op amp adalah 10V. Pada kaki inverting yang terhubung ke ground di atur tegangan sebesar 0.40 V sebagai tegangan pembanding untuk tegangan input dapat mengaktifkan op amp dan rangkaian. Pada kaki non inverting terdapat input yang berasal dari LM35 berdasarkan suhu sekitar. Pada saat suhu di atas 40 C maka tegangan input yang dihasilkan akan sama atau lebih besar dari tegangan pembanding yang bernilai 0.40 V sehingga op amp aktif dan ada arus yang mengalir melalui rangkaian. Pada saat op amp aktif maka timbul tegangan sebesar +0,81 pada kaki basis transitor sehingga arus pada kolektor mengalir melalui relay dan mengaktifkan relay sehinnga rangkaian yang terhubung ke motor menjadi rangkaian tertutup dan motor mendapat suplay tegangan dari sumber tegangan yang bernilai 12V yang menyebabkan motor dapat bergerak.
C. Sensor LDR4 buah sensor LDR berfungsi untuk mendeteksi cahaya matahari,4 LDR bekerja secara berpasangan LDR 1 berpasangan dengan LDR 2 sedangkan LDR 3 bepasangan dengan LDR 4 .ketika sensor mendeteksi >= 0,18V pada LDR 1 sedangkan LDR 2 < 0,18V maka motor servo akan hidup begitupun sebaliknya pada LDR 2.Hal ini pun akan berlaku juga pada LDR 3 yang berpasangan dengan LDR 4 .Yang membedakan hanya pada pergerakkan motor servonya saja LDR 1 dan LDR 2 bergerak vertika timur ke barat,sedangkan LDR 4 bergerak horizontal dari utara ke selatan.4 sensor ini menggunakan rangkaian penguat op amp non inverting amplifier,ketika itensitas cahaya matahari yang mendekati LDR semakin besar maka nilai resistasi LDR akan semakin kecil dan tegangan pada resistor kaki non inverting semakin besar. Tegangan tsb akan menjadi tegangan input dari kaki non inverting Vin=1V Vout=(RF/Rin+1)xVin dengan nilai RF=10k dan Rin=1k maka di dapatkan 11 X penguatan sehinnga Vout yang dipatkan adalah 11V. Tegangan 11V akan di umpankan pada resistor 10k sehingga arus mengalir ke kaki basis terukur Vbe =0,75V.Vbe > 0,6V power +4V aktif sehingga arus mengalir ke colector emiter (NPN) emitor ke colecctor (PNP) lanjut ke gound sehingga motor servo bergerak. 4 buah sensor ini sama semua prinsip kerja sensornya.
D. Sensor rainRain sensor untuk mendeteksi hujan agar tidak terjadi konsleting pada saat hujan panas. Ketika hujan panas terjadi maka sensor akan berlogika 1 dan akan memutuskan power supplay +4V dengan cara relay berpindah dari kiri ke kanan. Maka sensor LDR akan off dan arus akan mengalir dari sensor Rain menuju kaki non inverting op amp. Tegangan akan terbaca sebesar 5V. Rangkaian yang dipakai adalah rangkaian buffer/voltage follower dimana penguatan (A=vo/vi=1) sehingga vin = vout sebesar 5V. Arus dari R11 masuk ke kaki basis transistor sehingga tegangan yg terbaca adalah 0.87V kemudian transistor aktif. Dikatakan emiter stabilized bias karena ada resistor yg terhubung ke sumber tegangan dan kaki basis dan resistor pada kaki emitor. Transistor akan on, sehingga arus dari tegangan sebesar 9V akan mengalir menuju relay lalu kolektor ke emitor dan ke ground. Switch relay akan berpindah dari kiri ke kanan . Kemudian akan memutuskan power suplaay +4V dari sensor LDR
E. Sensor PIRSensor PIR mendeteksi burung yang akan hinggap pada panel surya,ketika terdeteksi burung mendekat maka sensor PIR akan berlogika 1.
Pada sensor PIR ini rangkaian yang digunakan adalah non inverting adder amplifier dengan rumus Vin= (R31/R31+R35 X Vcc) + (R35/R31+R35 X Vcc) = 5V tegangan 5 V tsb akan di umpankan pada kaki non inverting untuk mencari Vout= (RF/Rin + 1) X (R31/R31+R35 X Vcc) + (R35/R31+R35 X Vcc) = 12,5 V sehingga di dapat kan nilai Voutnya.Nilai 12,5V akan di umpankan pada R38 arus mengalir ke kaki basis terukur Vbe=0,83 V. Rangkaian transistor yang digunakan adalah Emiter Stabilized Bias di karenakan resistor yang terhubung ke power supllay dan ada tahanan pada kaki emitor.Vbe > 0,6V sehingga power supplay +9V aktif arus mengalir dari collector relay ke emitor dan ke ground sehingga relay akan berpindah dari kiri ke kanan .loop tertutup battrey 12 V mengalirkan arus dan menghidupkan buzzer menandakan bel pengusir burung hidup sehingga burung tidak jadi hinggap pada panel surya.
F. Sensor touchSensor Touch berfungsi mendeteksi sentuhan tangan manusia ,ketika adanya terdeteksi sentuhan tangan manusia maka logistice akan berlogika 1.Pada sensor ini op amp yang di gunakan adalah menggunakan 2 op amp inverting amplifier.Ketika terdeteksi sentuhan tangan maka sensor akan mengeluarkan tegangan output sebsar 5V.Tegangan ini akan menjadi tegangan input dari kaki inverting Vout dari inverting amplifier 1 adalah -15V,ini didapatkan dengan menggunakan rumus Vout=-(RF/Rin) X Vin = -(30k/10k) X 5 = -15V ini akan menjadi Vin dari rangkaian inverting amplifier yang ke 2 dengan rumus Vout=-(RF/Rin) X Vin = -(10k/10k) X -15 = 15V. Tegangan 15 V ini akan di umpankan pada resistor 10k arus mengalir ke kaki basis terukur tegangan Vbe=0.81V.Vbe > 0.60V Transistor Voltege diveder bias on power supllay +9V aktif arus mengalir ke relay ke colector ,emiter dan ground, sehingga relay 2p akan berpindah dari kanan ke kiri.Loop tertutup sehingga battrey 12V mengalirikan arus ke motor ,sehingga motor pompa air dan motor stepper akan hidup.
Saat Sensor UV tidak mendeteksi cahaya lagi pada malam hari, maka lampu hidup menerangi panel surya dan motor akan on. Sensor Ultraviolet mendeteksi pencahayaan yang terang sehingga tegangan yang terdeteksi mencapai nilai +0.07V. Tegangan akan diumpankan ke kaki non inverting Op Amp. Disini digunakan Detektor Non Inverting. Rumus Vout = (V1-V2) x Aol. Dimana V1 adalah tegangan di kaki non inverting dan V2 adalah tegangan di kaki inverting. Jadi di dapatkan (0.07 - 0.06) * 200.000 = 2000 dimana hasilnya bernilai + dan nilai tegangan output akan mendekati nilai Vsat+.
Disini jika nilai tegangan outputnya adalah +3.95V yang lalu diumpankan ke R10 dan diumpankan ke kaki base transistor.
Vbe yang terdeteksi sebesar +0.79V sehingga transistor on karena Vbe telah melebihi +0.6V.
Akibat dari transistor on adalah, arus dari power +5V akan mengalir ke relay dan terus ke kaki kolektor dan menuju kaki emitor lalu ke ground.Ketika malam hari hambatan yang ada pada sensor UV sangat tinggi sehingga tidak terjadi arus yang mengakibatkan relay switch ke kiri dan lampu hidup.
Sebaliknya jika sensor tidak mendeteksi cahaya atau tegangan yang dihasilkan kecil dari 0.79V maka tegangan di kaki non inverting lebih kecil dari kaki inverting, sehingga nilai outputnya akan mendekati tegangan Vsat- yaitu sebesar -3,96V dan transistor tidak akan on sehingga switch pada relay tidak berpindah sehingga lampu tidak hidup.
B. Sensor Suhu
- Download Rangkaian Proteus : Klik disini
- Download Datasheet Transistor 2n222 : Klik disini
- Download Datasheet LM35 klik disini
- Download Datasheet Baterai klik disini
- Download Datasheet Resistor : Klik disini
- Download Datasheet Relay : Klik disini
- Download Datasheet Transisitor NPN : klik disini
- Download Datasheet Op Amp klik disini
- Download Datasheet Motor : Klik disini
- Download Datasheet Voltmeter : Klik disini
- Download Datasheet dioda : Klik disini
- Download Datasheet buzzer : Klik disini
- Download Datasheet OP AMP 741 : Klik disini
- Download Datasheet DC Motor : Klik disini
- Download Datasheet buzzer : Klik disini
- Download Datasheet touch sensor : klik disini
- Download LIBRARY Touch Sensor : Klik disini
- Download Datasheet Rain Sensor : Klik disini
- Download LIBRARY Rain Sensor : Klik disini
- Download Library UV Sensor : Klik disini
- Download Datasheet UV sensor : Klik disini
- Download Datasheet LDR : Klik disini
- Download Library PIR Sensor : Klik disini
- Download Datasheet PIR Sensor : Klik disini
- Download Library LM35: Klik disini
- Download Datasheet LM35 : Klik disini
- Download Video Penjelasan Sensor UV : Klik disini
- Download Video Penjelasan Sensor Hujan : Klik disini
- Download Video Penjelasan Sensor LDR : Klik disini
- Download Video Penjelasan Sensor PIR : Klik disini
- Download Video Penjelasan Sensor Sentuh : Klik disini
- Download Video Penjelasan Sensor Suhu : Klik disini
Komentar
Posting Komentar